No Title
Date: Monday, 1st September 2003 @ 08:05:00 AM AEST Topic: Sad Poetry
Contributed By: Qohinoor
Ibu, perang di sini semakin merebak,
Aku terbakar jambatan dan jejantas yang ditinggalkanku
Dan sekarang hanyalah pedangku rakanku yang paling setia
Dalam kegilaan ini yang digegari letupan dan mata benet
Malam demi malam di bawah bulan yang berdarah
Kini, ladang dan bandar kian diancam api
Dan ibu pertiwi yang kucintai
Semakin nazak dalam bahang perang
Tapi, kami tak akan menyerah, dan akan menegakkan
Jata negara kita berkibaran megah di ruang angkasa!
Kami tak boleh tahu sama ada
Ku akan tergugur atau kembali semula.
Selamat tinggal, oh ibu!-berdoalah
Moga aku berjaya, di mana yang lain kegagalan
Inilah sumpahku-atau biarkan aku berputih tulang!
Dalam hati azam kami teguh dan tetap,
Angkatan musuh durjana, dan senjatanya
Dan bedilannya takkanlah akan kami gentar,
Tanpa bertakutan, ke medan kami mara-bertempur-
Dengan matlamat serta tujuan yang maha suci dan ikhlas!
This poem is Copyright © Qohinoor
|
|
Important note: ALL POETRY ON THIS SITE IS COPYRIGHT. If you wish to use any poem
for any purpose, please either EMAIL Mick from the sites feedback form, or go to the
AUTHOR'S site and EMAIL the author for permission. If you Email Mick for permission on
any poem that is not his personal works, he will endeavor to contact the author on your
behalf.
This poem comes from Your Poetry Dot Com
https://www.your-poetry.com/
The URL for this poem is:
https://www.your-poetry.com/route.php?page=poetry/PoemDetail&story_id=22580
|